STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSIORY, HEURISTIK, INDUKTIF, DEDUKTIF


STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSIORY, HEURISTIK, INDUKTIF, DEDUKTIF


A.STRAEGI PEMBELAJARAN HEURISTIK
1. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran pada hakikatnya sangat terkait dengan bagaimana membangun interaksi yang baik antara dua komponen penting, yaitu guru dan anak didik. Interaksi yang baik dapat digambarkan dengan suatu kondisi di mana guru dapat membuat anak didik belajar dengan mudah dan terdorong oleh kemauannya sendiri untuk mempelajari apa yang ada dalam kurikulum sebagai kebutuhan mereka.

2. Strategi Pembelajaran
Secara bahasa, strategi bisa diartikan sebagai siasat, kiat, trikatau cara. Sedangkan secara umum strategi adalah suatu garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan (Pupuh Fathurrohman).
Jika dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi dapat diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. salah satu strategi pembelajaran ialah strategi heuristik.

3. Pengertian Strategi pembelajaran Heuristik
Heuristik berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein, yang berarti “Saya Menemukan”, Dalam perkembangannya, strategi ini berkembang menjadi sebuah strategi pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa dalam memahami materi pembelajaran dengan menjadikan “heuriskein (saya menemukan)” sebagai acuan. Strategi ini berangkat dari asumsi bahwa sejak manusia lahir ke dunia, manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang keadaan alam di sekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak lahir. Manusia memiliki keinginan untuk mengenal apa saja melalui berbagai indra yang ada di dalam diri manusia. Pengetahuan yang dimiliki manusia akan lebih bermakna manakala didasari oleh keingintahuan itu.

Strategi pembelajaran ini berbasis pada pengolahan pesan/pemrosesan informasi yang dilakukan siswa sehingga memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai. Strategi ini berasumsi bahwa kegiatan pembelajaran haruslah dapat menstimulus siswa agar aktif dalam proses pembelajaran, seperti memahami materi pelajaran, bisa merumuskan masalah, menetapkan hipotesis, mencari data/fakta, memecahkan masalah dan mempresentasikannya(Dimyati & Mudjiono).
Jadi dapat disimpulkan, bahwa strategi heuristik adalah strategi pembelajaran yang lebih menekankan pada aktivitas siswa pada proses pembelajaran dalam mengembangkan proses berpikir intelektual siswa.
Menurut Dimyati dan  Mudjiono, Tekanan utama pembelajaran dalam strategi Heuristik adalah:
 (1) pengembangan kemampuan berpikir,
(2) peningkatan kemampuan mempraktekkan metode dan teknik penelitian,
(3) latihan keterampilan khusus, dan
(4) latihan menemukan sesuatu.

4. Macam-macam strategi Pembelajaran Heuristik
a. Discovery
Metode discovery (penemuan) diartikan sebagai suatu prosedur mengajar yang mementingkan pengajaran perseorangan, memanipulasi objek dan lain-lain percobaan, sebelum sampai pada generalisasi (Suryosubroto).
b. Inquiry
Metode inquiry adalah metode pembelajaran yang menekankan pada aktifitas siswa pada proses berpikir secaa kritis dan analitis (Wina Sanjaya).
5.  Langkah-langkah Penerapan strategi Pembelajaran Heuristik
Agar penerapan strategi strategi pembelajaran heuristik dapat memberikan hasil optimal terhadap kegiatan pembelajaran, baik dari segi proses pembeljaran maupun hasil pembelajaran, diperlukan adanya langkah-langkah penerapan strategi secara sistematis.
Adapun langkah-langkah yang  diperhatikan dan dilaksanakan oleh guru adalah sebagai berikut:

a. Merencanakan pembelajaran sesuai dengan kewajaran perkembangan mental (developmentally appropriate) siswa.
b. Membentuk kelompok belajar yang saling tergantung (independent learning group).
c. Menyediakan lingkungan yang mendukung pembelajaran mandiri (self regulated learning).
d. Mempertimbangkan keragaman siswa (diversity of students).
e. Memperhatikan multi intelegensi (multiple intelligences) siswa.

f. Menggunakan teknik-teknik bertanya (questioning) untuk meningkatkan pembelajaran siswa, perkembangan pemecahan masalah, dan keterampilan berpikir tingkat tinggi.
g. Menerapkan penilaian autentik (authentic assessment).
        
·   Kelebihan dari Pendekatan Heuristik
Pendekatan heuristik ini mempunyai kelebihan antara lain adalah sebagai berikut:
      1.Siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
      2.Menumbuhkan sekaligus menanamkan sikap inquiry (mencari-temukan).
      3.Mendukung kemampuan problem solving siswa.
      4.Materi yang dipelajari dapat mencapai tingkat kemampuan yang tinggi dan lebih lama membekas karena siswa dilibatkan dalam proses penemuannya.
        
·   Kelemahan dari Pendekatan Heuristik
Pendekatan heuristik ini mempunyai kelemahan antara lain adalah sebagai berikut:
      1.Untuk materi tertentu waktu yang tersita lebih lama.
      2.Tidak semua siswa dapat mengikuti pelajaran dengan cara ini. Di lapangan, beberapa siswa masih terbiasa dan mudah mengerti dengan model ceramah.
      3.Pendekatan ini kurang cocok bagi peserta didik yang lamban.
      4.Tidak semua topik cocok disampaikan dengan pendekatan ini.

B. Konsep Strategi Pembelajaran Ekspositori

Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Dalam strategi ini materi pelajaran disampaikan langsung oleh guru. Siswa tidak dituntut untuk menemukan materi itu. Materi pelajaran seakan-akan sudah jadi.

Sebelum dijelaskan lebih detil lagi tentang strategi pembelajaran, coba Anda perhatikan contoh berikut ini:

Pak Andi akan mengajarkan tentang planet-planet di luar angkasa kepada siswa kelas 5 SD, materi ini merupakan materi baru yang akan disampaikan oleh guru, jumlah siswa yang akan mengikuti pelajaran Pak Andi sebanyak 80 orang, menurut Anda apakah cocok strategi pembelajaran yang digunakan adalah ekspositori? Ya untuk jumlah siswa yang banyak penggunaan strategi ini relatif cocok, karena dengan jumlah siswa yang banyak jika dilakukan diskusi akan member kesan terlalu ribut. Jika ingin menggunakan metode praktek tidak cocok, karena yang dijelaskan tentang karakteristik planet-planet.

            Dapat dimaknai bahwa strategi ini tidak selamanya tidak efektif untuk suatu proses pembelajaran, tentunya jika jumlah siswa banyak, maka strategi ekspositori akan lebih efektif jika menggunakan media pembelajaran yang representatif dan menggunakan suara yang lantang. Pertama, strategi ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan strategi ini, oleh karena itu sering orang mengidentikannya dengan ceramah.

Oleh karena strategi ekspositori lebih menekankan kepada proses bertutur, maka sering juga dinamakan istilah strategi “chalk and talk” Terdapat beberapa karakteristik strategi ekspositori diantaranya:
Pertama, strategi ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan strategi ini, oleh karena itu sering orang mengidentikannya dengan ceramah.

Kedua, biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang.

Ketiga, tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri. Artinya, setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat memahaminya dengan benar dengan cara dapat mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan.

Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach). Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini guru memegang peran yang sangat dominan. Melalui strategi ini guru menyampaikan materi pembelajaran secara terstruktur dengan harapan materi pelajaran yang disampaikan itu dapat dikuasai siswa dengan baik. Fokus utama strategi ini adalah kemampuan akademik (academic achievement) siswa. Metode pembelajaran dengan kuliah merupakan bentuk strategi ekspositori

B. Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Ekspositori

Tidak ada satu strategi pembelajaran yang dianggap lebih baik dibandingkan dengan strategi pembelajaran yang lain. Baik tidaknya suatu strategi pembelajaran bisa dilihat dari efektif tidaknya strategi tersebut dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Dengan demikian, pertimbangan pertama penggunaan strategi pembelajaran adalah tujuan apa yang harus dicapai
Terdapat beberapa prinsip yang dapat digunakan dalam penerapan strategi pembelajaran ekspositori di kelas oleh guru. Prinsip tersebut adalah:
1.      Berorientasi pada Tujuan
  1. Prinsip Komunikasi
  2. Prinsip Kesiapan
  3. Prinsip Berkelanjutan
Keberhasilan penggunaan strategi ekspositori sangat tergantung pada kemampuan guru untuk bertutur atau menyampaikan materi pelajaran. Terdapat beberapa jenis metode pembelajaran yang termasuk ke dalam jenis strategi pembelajaran ekspositori diantaranya metode ceramah, metode demonstrasi, dan metode Tanya jawab.
 C. Definisi Dan Sejarah Strategi Pembelajaran Induktif Dan Deduktif
Pada dasarnya strategi pembelajaran dapat dilihat melalui dua sudut pandang yaitu pertama siswa dipandang sebagai objek belajar dalam hal ini pembelajaran menuntut keaktifan guru. Kedua siswa sebagai subjek dan obyek belajar, siswa dituntut keaktifannya dalam proses belajar .Strategi Induktif dan Deduktif ini dikembangkan oleh filosof Perancis Bacon yang menghendaki penarikan kesimpulan didasarkan atas fakta-fakta yang kongkrit sebanyak mungkin.Semakin banyak fakta semakin mendukung hasil simpulan.
Model berfikir induktif dirancang dan dikembangkan oleh Hilda Toba dengan tujuanuntuk mendorong para pelajar menemukan dan mengorganisasikan informasi, menciptakannama suatu konsep dan menjajagi berbagai cara yang dapat menjadikan para pelajar lebihterampil dalam menyingkap dan mengoraganisasikan informasi dan dalam melakukan pengetesan hipotesis yang melukiskan antar hal. Pada pendekatan induktif dimulai denganmemberikan bermacam-macam contoh.Dari contoh-contoh tersebut siswa mengerti keteraturandan kemudian mengambil keputusan yang bersifat umum.
Strategi induktif dinamakan juga strategi pembelajaran dari khusus ke umum.pada strategi induktif  bahan yang dipelajari dimulai dari hal-hal yang konkrit atau contoh-contoh yang kemudian secara perlahan siswa dihadapkan pada materi yang kompleks dan sukar.
Strategi  pembelajaran induktif adalah sebuah pembelajaran yang bersifat langsung tapi sangat efektif untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dan keterampilan berpikir kritis. Pada  pembelajaran induktif guru langsung memberikan presentasi informasi-informasi yang akan memberikan ilustrasi-ilustrasi tentang topik yang akan dipelajari siswa, selanjutnya guru membimbing siswa untuk menemukan pola-pola tertentu dari ilustrasi-ilustrasi yang diberikan tadi. Biasanya pembelajaran dilakukan dengan cara eksperimen, diskusi, dan demonstrasi.
Deduktif berasal dari bahasa Inggris “deduction” yang berarti penarikan kesimpulan dari keadaan – keadaan yang umum, kemudian menemukan yang khusus, dari hal abstrak kepada hal yang nyata, dari konsep-konsep yang astrak kepada contoh-contoh yang konkrit, dari sebuah premis menuju ke kesimpulan yang logis.
Pembelajaran deduktif merupakan imbangan yang sangat dekat bagi strategi pembelajaran induktif.Keduanya dirancang untuk mengajarkan konsep dan generalisasi, mengandalkan contoh dan bergantung pada keterlibatan guru secara aktif dalam membimbing siswa. Perbedaan terletak pada urutan kejadian selama pembelajaran, keterampilan berpikir, cara memotivasi dan waktu yang diperlukan serta biasanya pada pembelajaran pendekatan deduktif seorang guru harus lebih aktif daripada siswanya.
Pembelajaran deduktif disebut pula pembelajaran langsung (direct Instruction). Strategi berfikir deduktif adalah strategi berfikir yang menerapkan hal – hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian – bagiannya yang khusus.Strategi deduktif ini merupakan pemberian penjelasan tentang prinsip – prinsip isi pelajaran, kemudian dijelaskan dalam bentuk penerapannya atau contoh- contohnya dalam situasi tertentu.Strategi ini menjelaskan teori ke bentuk realitas atau menjelaskan hal – hal yang bersifat umum ke yang bersifat khusus.

a.     Ciri-Ciri Strategi Pembelajaran Induktif Dan Deduktif
Ciri-ciri dari strategi pembelajaran induktif adalah :
1.      Penekanan pada keterampilan berpikir dan tujuan-tujuan afektif
2.      Berstruktur rendah
3.      Penggunaan waktu yang kurang efisien
4.      Memberi kesempatan yang banyak untuk belajar sewaktu-waktu
Dari ciri-ciri strategi induktif diatas dapat dikembangkan atas dasar beberapa karakteristik sebagai berikut :
1.      Kemampuan berpikir dapat diajarkan.
2.      Berpikir merupakan suatu transaksi aktif antara individu dengan data.Artinya, dalam seting kelas, bahan-bahan ajar merupakan sarana bagi siswa untuk mengembangkan operasi kognitif tertentu.
3.      Proses berpikir merupakan suatu urutan tahapan yang beraturan (lawful). Artinya, agar dapat menguasai keterampilan berpikir tertentu, prasyarat tertentu harus dikuasai terlebih dahulu, dan urutan tahapan ini tidak bisa dibalik. Oleh karenanya, konsep tahapan beraturan ini memerlukan strategi pembelajaran tertentu agar dapat mengendalikan tahapan-tahapan tersebut.

Ciri-ciri pembelajaran deduktif adalah sebagai berikut :
1.      Berorientasi pada siswa dan materi
2.      Berstruktur tinggi
3.      Penggunaan waktu yang lebih efisien.
4.      Kurang memberi kesempatan untuk belajar sewaktu-waktu

b.    Kelebihan Dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Induktif Dan Deduktif
Kelebihan Strategi Pembelajaran Induktif  adalah sebagai berikut:
1.      Pada strategi pembelajaran induktif guru langsung memberikan presentasi informasi-informasi yang akan memberikan ilustrasi-ilustrasi tentang topik yang akan dipelajari siswa, sehingga siswa mempunyai parameter dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
2.      Ketika siswa telah mempunyai gambaran umum tentang materi pembelajaran, guru membimbing siswa untuk menemukan pola-pola tertentu dari ilustrasi-ilustrasi yang diberikan tersebut sehingga pemerataan pemahaman siswa lebih luas dengan adanya pertanyaan-pertanyaan antara siswa dengan guru.
3.      Strategi pembelajaran induktif menjadi sangat efektif untuk memicuketerlibatan yang lebih mendalam dalam hal proses belajar karena proses Tanya jawab tersebut.
Kelemahan Model Pembelajaran Induktif adalah sebagai berikut:
1.      Model ini membutuhkan guru yang terampil dalam bertanya (questioning) sehingga kesuksesan pembelajaran hampir sepenuhnya ditentukan kemampuan guru dalam memberikan ilustrasi-ilustrasi.
2.      Tingkat keefektifan model pembelajaran induktif ini, jadinya-sangat tergantung pada keterampilan guru dalam bertanya dan mengarahkan pembelajaran, dimana guru harus menjadi pembimbing yang akan untuk membuat siswa berpikir.
3.      Model pembelajaran ini sangat tergantung pada lingkungan eksternal, guru harus bisa menciptakan kondisi dan situasi belajar yang kondusif agar siswa merasa aman dan tak malu/takut mengeluarkan pendapatnya. Jika syarat-syarat ini tidak terpenuhi, maka tujuan pembelajaran tidak akan tercapai secara sempurna.
4.      Saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran induktif, guru harus telah menyiapkan perangkat-perangkat yang akan membuat siswa beraktivitas dan mengobarkan semangat siswa untuk melakukan observasi terhadap ilustrasi-ilustrasi yang diberikan, melalui pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru. Dengan metode ini maka kemandirian siswa tidak dapat berkembang optimal.
5.      Guru harus menjaga siswa agar perhatian mereka tetap pada tugas belajar yang diberikan, sehingga peran guru sangat vital dalam mengontrol proses belajar siswa.
6.      Kesuksesan proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran induktif bergantung pada contoh-contoh atau ilustrasi yang digunakan oleh guru.
7.      Pembelajaran tidak dapat berjalan bila guru dan muridnya tidak suka membaca, sehingga tidak mempunyai pilihan dalam proses induktif.
Kelebihan Pembelajaran Deduktif menurut Heman Hudoyo (1990) adalah sebagai berikut:
1.      Waktu yang dibutuhkan singkat.
2.      Kombinasi metode pada pendekatan deduktif akan mengurangi kelemahan pendekatan deduktif.
3.      Pada kelas yang kuat pendekatan deduktif akan lebih memudahkan peserta didik menangkap konsep yang diajarkan.
4.      Cara mudah untuk menyampaikan isi – isi pelajaran, amat sesuai untuk peserta didik bertahap kognitif tinggi dan mudah menyempurnakan pengajaran.

Kekurangan pembelajaran Deduktif menurut Heman Hudoyo (1990)adalah :
1.      Biasanya dirasakan sangat sulit bagi peserta didik untuk memahami suatu konsep yang abstrak, bila tidak didahului dengan contoh – contoh yang kongkrit. Bahkan bila anak masih di dalam tahap operasi kongkrit tentang konsep konsep yang abstrak tidak bermakna bagi peserta didik.
2.      Pendekatan deduktif di khawatirkan menyebabkan ingatan lebih penting daripada pengertian
3.      Peserta didik menjadi pasif hanya menurut pola pengerjaan yang disajikan oleh pendidiknya.
4.      Kurang bermanfaat untuk peserta didik yang lemah, strategi ini lebih berpusatkan pendidik dan kurang meningkatkan kemahiran berfikir.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERBANDINGAN TAKSONOMI BLOOM YANG TELAH DI REVISI DAN BELUM DI REVISI

Cara membuat slide presentasi powerpoint yang baik dan menarik.